Senin, 25 Desember 2017

Apa Saja Yang Dimiliki Toyota Fortuner TRD Bensin?

Pada Gaikindo Indonesia International Auto Show 2017 lalu, Toyota merilis Fortuner TRD Sportivo. Mobil ini memiliki sejumlah pembeda pada bagian eksteriornya. Kosmetik barunya ini dibuat oleh tangan-tangan terampil para insinyur dan desainer di divisi pengembangan Toyota Astra Motor. Paket aero khusus ini hanya bisa dimiliki oleh konsumen Fortuner tipe tertinggi, VRZ bermesin diesel dan SRZ untuk Fortuner bensin. Saat ini kami mengupas tentang apa saja yang dimiliki oleh Toyota Fortuner 4x2 2.7 SRZ AT TRD Sportivo, SUV (Sport Utility Vehicle) seharga Rp 553,3 juta.

www.toyotautama.com
Toyota Fortuner TRD Sportivo

Eksterior

Pada Fortuner tipe TRD Sportivo, bagian depan mobil tampil beda dengan grille berwarna hitam dan desain bemper dual tone beserta black foglamp cover. Sentuhan TRD juga terpasang di bagian bemper belakang yang berwarna silver lengkap dengan emblem TRD Sportivo. Stiker khas TRD Sportivo melekat di bagian sisi Fortuner bensin tipe tertinggi ini. Lalu desain pelek Fortuner TRD, juga berbeda dengan Fortuner tipe lainnya.

www.toyotautama.com
Toyota Fortuner TRD Sportivo

Selain itu, Fortuner TRD Sportivo memiliki semua fitur yang dimiliki oleh Fortuner di bawahnya. Lampu depan LED proyektor Bi-Beam dengan Day-time Running Light (DRL) dan fungsi auto leveling serta follow me home tersedia bahkan pada Fortuner tipe terendahnya sekalipun. Begitu pula dengan fitur yang melipat kaca spion secara elektronis (retractable).

Performa

Mesin bensin Fortuner TRD Sportivo berkapasitas 2,7 liter yang sudah mengadopsi teknologi Dual VVT-I. Tenaga yang dihasilkan 163 PS pada 3.400 rpm dengan torsi puncak 242,2 Nm pada 4.000 rpm. Output ini disalurkan kepada sistem penggerak dua roda oleh transmisi otomatis 6-speed sequential switchmatic. Transmisi otomatisnya ini bisa dioperasikan secara manual lewat tuas transmisi ataupun melalui paddle-shift di lingkar kemudi.


www.toyotautama.com
Toyota Fortuner TRD Sportivo

Hebatnya lagi, Toyota menawarkan pilihan mode berkendara. Ada tiga pilihan mode berkendara : eco, normal dan power. Mode eco untuk mengejar catatan konsumsi bahan bakar yang lebih baik. Mode power untuk respons mesin dan kemampuan akselerasi yang optimal. Mode normal adalah kompromi dari kedua mode berkendara tersebut.

Sistem penggeraknya ini sama dengan Fortuner bensin lainnya. Karena Fortuner bermesin bensin tipe apapun hanya tersedia dalam pilihan transmisi otomatis saja. Transmisi manual 6-speed memang ada, tapi hanya dijual pada tipe terendah Fortuner bermesin diesel saja.

Fitur dan Interior
Sebagai varian tertinggi, Fortuner TRD Sportivo memiliki banyak fitur yang membantu pengemudi dan penghuni kabinnya. Ada fitur smart key untuk membuka dan mengunci pintu tanpa mengeluarkan anak kunci dari saku. Tersedia tombol start-stop untuk menghidupkan dan mematikan mesin cukup dengan memencet tombol saja. Bahkan Toyota menyediakan pengendali posisi duduk penumpang depan melalui tombol-tombol elektronis. Membuka bagasinya yang besar juga tak jadi masalah, karena bisa dilakukan secara otomatis lewat tombol di dekat pengemudi ataupun remote. Untuk bantuan berkendara, tersedia fitur cruise control.

Fitur hiburan yang disuguhkan mobil ini pun tak main-main. Sistem multimedia layar lebar Fortuner TRD benar-benar menjanjikan pengalaman berkendara yang mudah dan menyenangkan. Tak cuma memiliki fungsi navigasi, tapi ada juga fungsi mirroring (Miracast), jadi layar smartphone bisa pindah ke layar head unit. Teknologi DLNA (Digital Living Network Alliance) yang terbenam di dalamnya memungkinkan head unit mengakses dan memutar musik dari perangkat smartphone secara Wifi. Sistem multimedianya ini juga bisa terhubung dengan internet untuk digunakan berselancar di dunia maya.

Toyota memberikan banyak sekali pilihan bagi penghuni kabin Fortuner TRD untuk mengoperasikan sistem multimedia ini. Selain secara touchscreen, ada tombol pengaturan audio di lingkar kemudi. Toyota juga menyediakan perintah suara dan gesture control. Terlebih lagi, hiburan ini tak hanya bisa dinikmati penumpang depan saja, karena Fortuner TRD Sportivo membekali dirinya dengan rear seat entertainment berupa layar hiburan yang ditempel di atap.

Untuk faktor keselamatan, Fortuner TRD Sportivo sudah dibekali dual plus knee airbag. Rem ABS (Anti-lock Brake System) dan EBD (Electronic Brake-force Distribution) dan kursi ISOFIX untuk pengait kursi balita. Mobil ini pun sudah memakai rem belakang jenis cakram berventilasi. Fitur traction control juga sudah ada, namanya A-Trac. Tapi fitur stability control hanya tersedia pada Fortuner berpenggerak 4x4 saja.

Fortuner TRD Bensin tersedia di dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 17 Desember 2017

Toyota Avanza Veloz vs Honda Mobilio RS, Pilih Mana?


Avanza Veloz
Sebagai varian tertinggi, Veloz 1.5 dan Mobilio RS dibekali fitur terlengkap, sekaligus menjadi yang termahal di lineupnya. Target pasarnya pun berbeda bila dibanding Avanza G maupun Mobilio E. Adanya tipe termahal, membuat segmen Low MPV lebih berwarna dan sedikit lebih berkelas. Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan konsumen pada mobil yang mampu memuat banyak penumpang, tapi juga memikirkan gengsi yang didapat pembelinya. Mana pilihan terbaik dari dua pabrikan raksasa Jepang ini?

Desain dan Dimensi
 
Desain Toyota Grand New Veloz, pada dasarnya generasi kedua Toyota Avanza yang sudah melewati serangkaian facelift. Jadi, sudah terlihat uzur dan membosankan. Apalagi cap sebagai mobil “sejuta umat”, mendominasi jalan-jalan di Indonesia yang tentu selalu terlihat di mana saja.
Memilih Veloz berarti tidak memikirkan desain. Beda dengan Honda Mobilio RS. Penyegaran pada wajah tahun ini, mengubah tampilan jadi agresif dan berbeda dengan sang adik, Brio. Desain yang dipenuhi garis dan lekukan tajam, mudah diterima dan disukai siapa saja. Sisi sportynya juga menonjol melalui tambahan body kit dan spoiler.

Grand New Veloz

Karena Veloz masih menganut sasis semi-monokok, bodinya jadi lebih menjulang tinggi. Ground clearance setinggi 200 mm, juga keunggulan penting yang dimiliki Veloz. Sedang Mobilio lebih “membumi” dengan desain streamline. Tapi ground clearance tidak bisa dikatakan rendah. Tinggi 189 mm masih cukup andal melewati jalanan bervariasi di Indonesia.

Interior Mobilio lebih luas sedikit dibanding Veloz. Ini karena bodi yang lebih panjang dan disiasati jok yang lebih tipis. Di Mobilio facelift, busa jok ditebalkan sedikit agar penumpang duduk lebih nyaman. Namun duduk di dalam Veloz masih lebih baik secara keseluruhan.

Harga dan Fitur
 
Harga yang ditawarkan Mobilio RS (M/T Rp 233 juta dan CVT Rp 243,5 juta) memang lebih mahal dari Grand New Veloz (M/T Rp 227 juta dan A/T Rp 238,8 juta). Tapi sebanding dengan fitur dan kelebihan yang didapat pembeli. Paling mencolok, adanya fitur keselamatan Vehicle Stability Assist (VSA) dan Hill Start Assist (HSA) di Mobilio RS transmisi CVT. Sayangnya, dua fitur ini tidak ditemui di Mobilio RS transmisi manual. Tapi, itu merupakan gebrakan berani dari Honda untuk membenamkannya di Low MPV. Menjadikannya benchmark yang sekarang diikuti oleh Mitsubishi Xpander Ultimate. Mungkin saja Veloz generasi terbaru sudah memiliki sistem ini.

Interior Veloz

Veloz 1.5 juga tidak bisa lagi disebut mobil yang minim fitur. Tidak seperti Veloz pertama kali hadir yang tanpa banyak fitur keselamatan dan keamanan. Sekarang tergolong lengkap walaupun sudah umum seperti mobil-mobil zaman sekarang. Bila menyingkirkan Mobilio RS CVT, fitur Veloz 1.5 dan Mobilio RS M/T tergolong berimbang. Ada plus-minus masing-masing seperti, monitor di plafon Veloz untuk hiburan penumpang belakang dan Mobilio RS sudah dibekali kamera belakang untuk mempermudah parkir mundur.

Performa dan Pengendaraan
 
Honda selalu mentasbihkan dirinya sebagai yang paling bertenaga di seluruh segmen, tak kecuali Low MPV. Mesin L15A7 4-silinder 1,5-liter i-VTEC memiliki tenaga 118 PS dan torsi 145 Nm. Mesin L-Series sudah akrab di kubu Honda dan terkenal akselerasinya kencang tapi juga irit. Daya tersalur ke roda depan (FWD) melalui transmisi manual 5-percepatan atau CVT.

Veloz 1.5 memakai mesin baru 2NR-FE 4-silinder 1,5-liter Dual-VVTi bertenaga 104 PS dan torsi 136 Nm. Transmisinya ada manual 5-percepatan dan otomatis konvensional 4-percepatan. Bedanya dengan Mobilio, Veloz menganut gerak roda belakang (RWD). Karakter mesin 2NR-FE juga berbeda dengan mesin lama 3SZ-VE. Sebaran tenaga lebih merata di tiap putaran dan tidak seagresif dulu karena mengejar efisiensi bahan bakar lebih baik.

Soal pengendaraan, Veloz mengalami pembenahan yang jauh lebih baik dari model sebelumnya. Bantingan suspensi empuk dan tidak memantul lagi. Tapi jauh lebih limbung dibanding Mobilio. Mobilio RS lebih keras tapi menyenangkan dikendarai, terutama bagi Anda yang pengemudi antusias. Kelemahan Mobilio adalah tidak senyaman Veloz, dari sisi peredaman suspensi dan kekedapan kabin. Soal kabin yang bising, menjadi kelemahan Honda yang patut dibenahi.

Kesimpulan
 
Keduanya memiliki karakter yang berbeda. Ingin mobil perang untuk melahap jalanan dengan medan yang tak terprediksi, Veloz jawabannya. Jika senang mengemudi sendiri dengan pengendalian stabil bak sedan, Mobilio RS pilihan tepat. Veloz tersedia di dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 10 Desember 2017

Telisik Keunikan Yaris Heykers

Dealer Toyota Bandung
Yaris Heykers

Kalau Anda sedang mencari mobil hatchback yang tidak biasa, Toyota Yaris Heykers mungkin bisa jadi pilihan. Mobil ini memang berbasis Yaris S TRD, tapi memiliki beberapa kelebihan yang tidak dipunyai kompetitornya. Beberapa yang skeptis, mungkin bilang ini Yaris yang ditinggikan. Padahal sebetulnya ada hal yang membuatnya menonjol.

Pertama, Yaris Heykers karya asli desainer Indonesia, yang disetujui prinsipal Toyota di Jepang. Prosesnya panjang sebelum akhirnya mobil ini disetujui, diuji di lahan pengujian Toyota Jepang, dan akhirnya dirakit di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.

Hal kedua, desain tentunya. Mengambil basis Toyota Yaris S TRD, secara sepintas pun Anda langsung tahu ini Toyota Yaris Heykers. Over fender, roof rail, body molding, dan perawakannya yang lebih tinggi menjadikannya berbeda dibanding Yaris yang lain. Jika diperhatikan lebih lekat, rumah fog lamp juga terlihat berbeda, plus bemper belakang yang khusus dibuat untuk Heykers. Bemper ini disebut Rear Cross bumper oleh TAM. Pendek kata, perubahan ini membuat Yaris lebih macho.

Dealer Toyota Bandung
Yaris Heykers


Di bagian kaki, Heykers juga punya pelek yang berbeda, meski ukurannya sama 16 inci. Namun dimensi bannya sedikit berbeda karena Heykers menggunakan ban 195/55 (vs 195/50). Ini juga (plus suspensi baru) yang menyebabkan mobil ini terlihat tinggi. Ban yang lebih tebal membuat pengendaraan lebih senyap.

Ketiga suspensi. Meski konstruksinya masih MacPherson Strut di depan dan batang torsi di belakang, Yaris Heykers menggunakan komponen suspensi yang dibuat TRD (Toyota Racing Development), seperti Shock absorber dan per keong. Anda pasti langsung tahu itu buatan TRD karena mengusung warna khasnya, merah. Plus logo TRD tentunya.

Berdasarkan pengalaman kami, penggantian komponen ini, sepertinya bushing di beberapa titik juga ikut disesuaikan. Itu membuat Heykers lebih meyakinkan saat bermanuver, atau melaju kencang di jalan lurus. Gejala limbung memang ada karena mobil ini lebih tinggi, tapi mobil ini mampu mengakomodir perintah yang disalurkan melalui kemudi dengan baik.

Dealer Toyota Bandung
Toyota Yaris Heykers

Meski saat berjalan pelan, di kompleks perumahan contohnya, mobil terasa keras. Tapi kami tidak keberatan dengan kerasnya suspensi itu, toh saat melaju mampu menopang mobil dengan baik.
Fitur keselamatan tidak berbeda. Ada dua airbag di depan, rem dengan ABS, BA (brake assist), dan EBD (Electronic Brake force Distribution), yang membagi daya pengereman di antara roda, sesuai kondisi dan kebutuhan.

Soal mesin, menggunakan jantung mekanis 2NR-FE berkapasitas 1,5 liter, tenaganya mencapai 107 PS. Cukup untuk mobil yang digunakan sehari-hari. Transmisi CVT juga bekerja dengan halus untuk menyalurkan daya ke roda depan.

Untuk Anda yang ingin tampil beda, Yaris Heykers memang bisa jadi kandidat utama. Pengendaraannya nyaman dan meyakinkan di kecepatan tinggi. Fitur lumayan lengkap, baik untuk hiburan ataupun keselamatan. Yaris Heykers tersedia di dealer toyota bandung, Toyota Utama.

Minggu, 03 Desember 2017

Chevrolet Orlando VS Toyota Innova G: Idealisme vs Kenyataan


www.toyotautama.com
Toyota Innova G

www.toyotautama.com
Chevrolet Orlando
Mungkin banyak yang lupa, di kelas MPV menengah isinya bukan hanya Toyota Kijang Innova. Satu merek lagi yang punya MPV seperti itu, Chevrolet. Tepatnya Chevrolet Orlando. Nah, menarik untuk mengkomparasi dua mobil ini, karena salah satu varian yang digemari dari Innova, harganya mepet dengan Orlando.

Toyota Kijang Innova G bertransmisi otomatis dengan mesin 2,0 liter (bensin) dihargai Rp 318.900.000 oleh Toyota Astra Motor. Sedangkan Chevrolet Orlando harganya 316.000.000. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Oke Kijang memang tiada duanya. Mobil ini laris manis berapapun banderol harganya. Kijang yang tadinya mobil rakyat, kini bertransformasi menjadi mobil mewah dengan harga di atas 200 juta (paling murah Rp 298 jutaan). Sedang Orlando, nama yang baru diperkenalkan pada 2011 lalu, masih berjuang untuk meyakinkan pasar.

Desain & Rekayasa
Secara desain, Innova memang lebih segar. Bentuknya berubah total dari Innova sebelumnya, mengusung kesan yang modern dan tegas. Orlando, di sisi lain, punya masalah dengan peremajaan, yang memang tidak kunjung datang dari prinsipalnya.

Bentuk Orlando, sebetulnya terlihat dinamis. Bagian depannya minim sudut tajam, di belakang dibuat tegas. Tema desain parasnya mengusung bahasa desain Chevrolet terdahulu, lampu utama berukuran besar mengapit grille dua tingkat. Bahasa desain Chevrolet sekarang memang terlihat lebih modern seperti yang bisa dilihat pada Spark, Trax atau Colorado/Trailblazer.

Dan itulah kelemahan utama Orlando. Karena di bagian lain, mobil ini punya banyak kelebihan. Pertama, platform. Innova mengandalkan ladder frame yang memang tangguh untuk mengangkut beban. Tapi untuk kenyamanan, Toyota harus banyak menjejalinya dengan fitur bantu kenyamanan.
Orlando, berbagi platform dengan Chevrolet Cruze sedan dengan basis monokok. Platform seperti ini tentunya sudah nyaman dari sananya. Selain itu, kestabilan mobil berchassis monokok juga lebih baik ketimbang ladder frame. Hal ini karena bodi dan chassis yang menyatu membentuk satu struktur, bukan bodi yang terpisah kemudian dijadikan satu dengan chassis.

Kedua mobil ini sudah menggunakan suspensi independen di keempat sudutnya. Jadi peredaman berkendara harusnya bukan masalah.

Secara dimensi, Innova memang unggul karena lebih panjang 83 mm dari Orlando yang berukuran 4.652. Dimensi lebar Orlando unggul sangat tipis (1.836 mm vs 1.830 mm). Sedang tingginya berbeda lumayan jauh karena Innova punya 1.795 mm. Bandingkan dengan Orlando yang 1.633 mm. Jarak sumbu roda Innova juga lebih besar dengan 1760 mm vs 1.750 mm.

Desain Interior
Kijang Innova punya segala yang bisa membuat mobil ini dibilang modern. Bahkan pada tipe G sekalipun, yang merupakan varian bawah. Layar monitor tampak di tengah dashboard, yang menjadi pusat sarana multimedia di kabin. Kemampuannya juga beragam karena bisa memutarkan berbagai format audio dan video, serta memiliki kemampuan Bluetooth telephony dan voice command.
Meski demikian, karena ini varian bawah, Toyota membekalinya dengan fitur yang minimalis dan analog. Tombol pengaturan AC, misalnya, masih menggunakan kenop putar biasa, berbeda dengan tipe di atasnya yang punya AC digital.

Bagian inilah kelemahan kedua Chevrolet Orlando. Dashboard memang memiliki desain yang tidak lekang dimakan waktu dan terlihat mewah. Namun mobil ini hanya bisa memutarkan audio, melalui AUX-in, USB, dan CD. Di layar monokromatis di atas dashboard, tampil berbagai menu untuk mengatur kualitas suara, display AC, mengatur berbagai sistem mulai dari sensor parkir, bel pengingat seat belt atau kunci mobil, hingga alarm. Tapi ya itu tadi, layarnya monokrom.

Pengaturan AC, seperti pada Innova, masih menggunakan kenop putar, meski terlihat lebih berkelas karena pengoperasiannya yang lebih halus ada lapisan krom yang mengelilingi kenop itu. Yang agak mengherankan, penempatan tombol pengaturan Traction Control yang berada di sisi penumpang. Selain berada di tempat yang sulit dijangkau pengemudi, siapapun bisa menekan tombol ini, termasuk anak-anak. Berbeda dengan milik Innova yang tersembunyi di bagian tengah bawah dashboard.
Kedua mobil ini sudah dibekali tombol di lingkar kemudi untuk mengatur audio. Demikian juga dengan pengaturan posisi kemudi tilt dan telescopic.

Fleksibilitas Kabin
Keduanya MPV dengan kapasitas tujuh penumpang, yang ditampung tiga baris kursi. Karena itu, mobil-mobil ini mampu memberikan fleksibilitas kabin yang jempolan. Baris ketiga Kijang Innova menawarkan pelipatan yang mirip seperti sebelumnya, lipat samping.

Metode ini memang lebih repot dibanding lipat rata lantai kabin. Terlebih kursi yang terlipat malah makan tempat. Ditambah, sebelum melipat, headrest tengah baris ketiga harus dicopot dulu. Untungnya pelipatan kursi baris ketiga Innova terbaru sudah sedikit lebih mudah karena cukup satu langkah dibantu pegas untuk mengangkat kursinya sehingga jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Pada Chevrolet Orlando, pelipatannya lebih mudah dan meyakinkan. Cukup tarik satu tuas, head rest terlipat sendiri, kemudian sandaran kursi terlipat rata dengan lantai kabin. Ruang bagasi ekstra tercipta lebih luas.

Sebagai informasi, kabin Innova bisa menampung 8-penumpang. Sedangkan Orlando cukup 7-penumpang saja.

Mesin
Baik Orlando maupun Innonva G, dibekali dengan mesin bensin 4-silinder segaris. Bedanya, Orlando berkapasitas 1,8 liter, sedang Innova 2,0 liter. Meski kapasitasnya lebih kecil, tapi tenaga yang dihasilkan lebih besar dari Innova (141 vs 139 ps). Tapi dari segi torsi, Innova unggul dengan angka 183 Nm. Sedang Orlando hanya punya 176 Nm. Kedua mobil ini juga memiliki transmisi otomatis yang sama. Yaitu 6-speed dengan mode manual.

KeselamatanDari sisi keselamatan, baik Orlando maupun Innova G sudah dilengkapi dual airbag di kabin. Namun Innova G punya satu tambahan airbag yng melindungi lutut pengemudi (knee airbag).
Sementara fitur keselamatan aktif, Orlando sepertinya lebih lengkap, karena selain punya ABS, mobil ini dilengkapi dengan fitur bantu kestabilan (ESP, Electronic Stability Program), pengendali traksi, dan satu fitur unik bernama Engine Drag Control. Fitur tersebut memungkinkan mobil untuk tidak kehilangan traksi saat pedal gas dilepas secara mendadak, saat melintasi permukaan jalan licin.

Pilih Yang Mana?Kalau melihat merek, memangToyota pasti jadi pilihan utama. Desainnya modern, fitur hiburan lebih lengkap, dan tentu saja jangan lupakan jaringan bengkel. Namun kekurangan mobil ini, tidak senyaman dan sepraktis Chevrolet Orlando.

Innova punya sistem multimedia yang jauh lebih canggih. Tapi Orlando punya platform monokok yang lebih nyaman. Innova punya dimensi yang lebih panjang, yang artinya ruang belakang lebih luas. Tapi jok yang terlipat ke samping memakan tempat. Sedangkan Orlando tinggal tarik satu tuas, maka akan tercipta ruang yang lebih luas untuk barang.

Masalah utama Orlando, tidak adanya pembaharuan. Sejak 2011, yang berubah hanya penambahan fog lamp, lampu sein di spion. Hal ini ditambah, Orlando hanya punya satu varian LT. Sedangkan Innova G saja punya dua pilihan mesin (bensin dan diesel), plus dua pilihan transmisi (6-speed otomatis atau 5-speed manual). Belum varian lain yang lebih mahal. Berminat bawa pulang Toyota Innova G? Hub kami dealer toyota bandung, Toyota Utama!

Minggu, 26 November 2017

Pilih Kijang Innova 2.0 G atau Innova 2.5 V Bekas?


Innova 2.0 G
Sudah ada model terbaru, untuk apa pilih yang bekas? Argumen itu masuk akal. Membeli mobil baru, jelas lebih menguntungkan. Dari sisi sejarah mobil, kondisi masih sempurna dan garansi. Sedang mobil bekas, selain dapatnya model lama, perlu juga usaha dan waktu agar bisa memperoleh kondisi terbaik.

Dua pilihan antara mobil baru dan bekas ini, layaknya menjadi pertimbangan untuk dipilih. Karena harga yang ditawarkan hanya terpaut sangat tipis atau bahkan bisa sama bila ada promo diskon menarik. Pilihannya, All New Kijang Innova 2.0 G (ANKI) generasi terbaru tapi varian terendah bermesin bensin. Tipe Innova terlaris saat ini dengan fitur jauh lebih baik dibanding Innova G generasi terdahulu. Harganya sudah semakin melambung, Rp 298,7 juta untuk transmisi manual dan Rp 318,9 juta untuk matik.

Innova 2.0 G


Lalu, mobil bekas apa yang layak menjadi alternatif selain Innova G? Ialah Grand New Kijang Innova tipe V 2015 (GNKI), model terakhir sebelum Innova Reborn. Pilih mesin diesel bertransmisi otomatis karena ini varian tertinggi saat itu. Harganya masih sangat tinggi dan kuat bertahan. Dari beberapa unit bekas yang diiklankan di website jual beli otomotif, harga Innova 2.5 V seken bertengger di Rp 270 juta ke atas. Sulit juga mencarinya, karena tahun termuda dan cukup banyak kepuasan yang diberikan. Innova model ini juga lebih laku tipe G ketimbang tipe V. Padahal tipe G dulu, sangat minim fitur dari sisi keselamatan maupun keamanan.

Innova 2.5 V

Mengapa Innova 2.5 V AT bekas layak menjadi pertimbangan? Yang pertama, mewarisi segala ketangguhan, daya tahan, akomodasi dan kemudahan perawatan Kijang dari generasi ke generasi. Teknologinya masih tergolong sederhana tanpa banyak komponen canggih. Ditambah mesin diesel D-4D 2KD-FTV yang memiliki predikat sangat positif dari sisi kekuatan dan efisiensi. Mesin dengan pasokan bahan bakar common rail plus turbo ini bertenaga 102 PS saja. Tergolong kecil dibanding mesin bensin, tapi menghasilkan torsi 260 Nm khusus untuk transmisi matik. Hebatnya mesin ini, mudah ditingkatkan lagi dayanya hingga di luar batas kewajaran. Paling mudah, cukup remap ECU atau memasang Piggyback.

Innova 2.5 V

Fitur di kabin sedikit lebih baik dari ANKI tipe G. Seperti sistem audio monitor layar sentuh dan ada roof monitor untuk penumpang belakang. Sementara Innova G juga menerapkan monitor layar sentuh dengan fitur lebih "kekinian", tapi tanpa monitor di atap. AC sudah dilengkapi climate control dengan model tombol pencet. Tidak seperti Innova G yang masih model kenop putar. Soal fitur keselamatan sudah ada dual airbag dan Anti-lock Braking System (ABS). Tapi Innova G lebih unggul berkat knee airbag di bagian pengemudi.

Karena ANKI tipe G di pilihan ini bermesin bensin, maka masih diperkuat 1TR-FE sama sejak Innova pertama kali hadir. Ada pengembangan dengan menambah teknologi Dual VVT-i tapi tidak banyak berdampak terhadap performa keseluruhan. Tenaga dihasilkan 139 PS dan torsi 183 Nm. Transmisi otomatisnya racikan baru, 6-percepatan dengan mode shiftmatic tapi masih konvensional torque converter.

Transmisi matik GNKI juga konvensional tapi hanya 4-percepatan. Matik lawas yang sangat kuat. Bahkan mampu meladeni oprekan mesin hingga lebih dari 500 Nm. Secara garis besar, impresi berkendara Innova bensin tak banyak berubah. Hanya kenyamanan ditingkatkan serta kekedapan kabin lebih baik. Lain cerita ANKI diesel yang ditenagai mesin baru 2GD-FTV. Output dihasilkan jauh melebihi mesin bensin.

Ada satu kesamaan utama dari ANKI G dan GNKI V. Yaitu belum ada fitur keamanan immobilizer untuk mencegah terjadinya pencurian. Itulah mengapa dua model Innova ini masih menjadi barang incaran curanmor. Namun apa yang ditawarkan Innova 2.5 V AT 2015, menjadi kompromi terbaik antara performa, efisiensi bahan bakar dan daya tahan yang telah teruji. Kami pun berani merekomendasikannya jika Innova G terbaru kurang memenuhi ekspektasi Anda. Keduanya tersedia di dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 19 November 2017

Pilih Toyota Kijang Innova Bensin atau Diesel?


Toyota Kijang Innova
Toyota Kijang mulai ditawarkan dalam dua pilihan mesin - bensin dan diesel - sejak generasi "Kijang Kapsul" 1997. Adanya mesin berbahan bakar solar, untuk melawan kedigdayaan Isuzu Panther sebagai penguasa minibus diesel saat itu. Konsumen pun dihadapkan pada pilihan antara mesin bensin yang boros atau diesel yang irit namun berisik dan getarannya sangat besar. Maklum, teknologi diesel masih kuno. Mitos lain yang berkembang, membuat mesin diesel di mobil penumpang tidaklah sesukses bensin.

Peralihan teknologi terjadi di era Kijang Innova generasi pertama di 2004. Teknologi commonrail dan turbocharger, jadi kunci atas performa diesel dan kehalusan yang jauh lebih baik. Kualitas solar pun meningkat, seiring kian banyak mobil bermesin tanpa busi ini. Mesin 2KD-FTV 2,5 liter telah mendapat tempat di hati para penggemar diesel. Mesin ini lebih irit bahan bakar dan bertenaga dibandingkan mesin bensin 1TR-FE 2,0 liter. Daya tahannya teruji selama satu dekade belakangan. Performanya pun mudah ditingkatkan hingga di luar batas kewajaran. Anda dapat menemui banyak Innova diesel yang turun di ajang drag race melawan mobil sport sekalipun.

All New Toyota Kijang Innova
 Di generasi terbaru All New Kijang Innova, mesin 2KD-FTV dipensiunkan untuk beralih ke 2GD-FTV. Jeroan mesin berbeda dan ditopang Variable Nozzle Turbocharger (VNT) serta intercooler. Tenaga dan torsi dihasilkan melonjak, walau kapasitas mesin lebih kecil 100 cc. Besaran tenaga 149 PS dan torsi 342-360 Nm, menjadikan mesin bensin terasa payah dan lemah.

Apalagi tidak ada perubahan berarti dari Innova varian bermesin bensin. Masih setia dengan 1TR-FE 4-silinder 2,0-liter yang terkenal boros. Ditingkatkan sedikit dengan ditambah teknologi Dual VVT-i, namun perubahannya tidaklah banyak. Output mesin sudah kalah dari diesel, 139 PS dan 183 Nm. Saat kami uji beberapa waktu yang lalu, konsumsi bahan bakar paling irit Innova 2.0 V transmisi manual hanya didapat 11,6 km/liter. Hasil itu didapat dari pengujian di tol dengan kecepatan rata-rata 62 km/jam dan pakai bensin RON 90. Versi matik bisa saja lebih boros.

Kijang Innova Tipe Q
 Hasil jauh berbeda kami dapat ketika mengetes Innova 2.4 Q AT. Konsumsi teririt Innova bensin (11,6 km/liter) merupakan hasil didapat Innova diesel saat menembus kemacetan ibu kota. Saat pengujian tol, angka 19,6 km/liter dapat diraih dengan kecepatan rata-rata 86 km/jam. Torsi besar menghasilkan daya yang ringan, sehingga tidak perlu usaha banyak untuk menggerakkan kendaraan.
Diesel modern memiliki suara dan getaran jauh lebih halus dari diesel jadul. Gemeretak saat langsam tetap khas diesel pada umumnya. Tapi ketika sudah berjalan, hampir tak berbeda dengan mesin bensin. Dibutuhkan pula kualitas solar yang bagus agar sistem injeksi berbagai filter yang ada tidak mudah tersumbat.

Sedangkan mesin bensin 1TR-FE masih menyajikan karakteristik Kijang lawas. Mulai dari saat mesin menyala, suara bukaan throttle body, isapan air intake hingga akselerasi tak berubah banyak. Hanya saja segalanya dibuat semakin nyaman dan dilengkapi berbagai macam fitur terbaru. Lantas, pilih Innova bensin atau diesel?

Versi diesel menawarkan performa mumpuni yang lebih mengasyikkan ketimbang bensin. Tidak terasa tarikan berat atau “ngos-ngosan” terutama ketika sedang di jalanan luar kota.

Pilihan aman, pilih saja Innova bensin. Mesin lawas yang sudah ada sejak lebih dari 10 tahun, belum mengalami perkembangan pesat dari sisi teknologi. Rekam jejaknya juga bersih tanpa pernah terdengar permasalahan yang ada. Mesin ini sangat kuat dan bandel dipakai ratusan ribu kilometer. Perawatannya tergolong mudah dan murah dengan suku cadang berlimpah ruah. Konsekuensinya, hanya soal performa lemah dan konsumsi BBM boros saja.

Kijang Innova G
Dan satu hal penting lagi, bila Anda memilih Innova diesel, siapkan dana lebih banyak Rp 30 juta dari harga Innova bensin. Selisih harga antara varian terendah diesel dengan varian bensin di atasnya menjadi sedikit. Contohnya, Harga Innova 2.4 G AT Rp Rp 350,1 juta dengan Innova 2.0 V AT Rp 364,5 juta. Anda bisa mendapatkan Innova dengan fitur lebih baik dengan beda harga Rp 16 juta saja.
Toyota Innova dengan mesin bensin atau diesel bisa anda dapatkan di dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 12 November 2017

Akankah Toyota C-HR Sukses di Indonesia?

 
Toyota CHR


Toyota C-HR kabarnya akan dipasarkan di Indonesia. Hal ini membuat pasar crossover compact semakin ramai. Sejauh ini ada Nissan Juke, Chevrolet Trax dan penguasa pasar Honda HR-V. Masalahnya, C-HR mana yang dijual di Indonesia? Apakah pasar Indonesia bisa menerima C-HR dengan mesin hybrid?
Menelaah seperti apa kompetitornya dan seperti apa mesin serta fitur C-HR saat dipasarkan di Indonesia. Kami mencoba memperkirakan apakah C-HR bisa diterima pasar yang kompetisinya terbilang tinggi ini.

Mesin
Hingga saat ini, pihak Toyota Astra Motor (TAM) tidak pernah mengatakan secara resmi namun selentingannya C-HR bermesin empat silinder dengan kapasitas 1,5 liter. Plus, kabarnya TAM juga membawa C-HR bertenaga hybrid. Kalau benar dua itu yang dibawa, maka crossover ini jadi mobil kedua setelah HR-V yang punya dua pilihan mesin, 1.5 dan 1.8 Prestige.

Mesin pada C-HR
 Kita mulai dari varian bermesin 1,5 liter yang lebih mainstream. Diperkirakan kode mesin yang dipakai 2NR-FE, sama seperti Toyota Avanza, Yaris, Sienta. Mesin ini tenaganya beragam. Pada Avanza mencapai 104 PS, di Yaris 107 PS. Bandingkan angka ini dengan HR-V 1.5 yang bertenaga 120 PS, atau mesin Juke yang bertenaga 114 PS. Kalau tidak mau kalah jauh, Toyota harus melakukan peracikkan ulang pada output tenaganya.

Kemungkinan lain, penggunaan mesin 1,2 liter diimbuhi turbocharger, bukan 1,5 liter biasa. Tenaganya memang masih di bawah HR-V, tapi lebih besar dari kemampuan 2NR-FE, 115 PS. Jujur saja, mesin ini lebih menarik karena kapasitas kecil bisa menekan pajak kendaraan.
Kalau memang TAM membawa serta C-HR Hybrid, maka ini yang pertama di kelasnya. Sistem hybrid-nya memang belum plug-in, tapi sudah cukup membuat gebrakan di pasarnya. Sistem hybrid yang sama, bisa ditemukan pada Prius terbaru, dengan tenaga 120 PS. Ganjalan terbesar, tentu saja harga mobil hybrid di Indonesia yang "ajaib". Semoga saja, saat mobil ini beredar, sudah ada insentif perpajakan dari pemerintah.

Fitur
Pertanyaan besar berikutnya. Seperti apa fiturnya. Ini penting, karena compact crossover punya pangsa pasar yang "cerewet" tentang fitur. Karena itu, pemainnya membekali produk mereka dengan beragam fitur unik. Di Nissan Juke, ada ICON Drive mode. Dalam satu konsol, Anda bisa mengubah fungsi tombol untuk menjadi pengatur AC atau mode berkendara. Pada Chevrolet Trax ada mesin 1,4 liter turbocharged, dan HR-V punya electric parking brake dengan mode Hold.

Eksterior CHR di GIIAS 2017

Di beberapa pasar, termasuk Thailand, C-HR dibekali monitor 7 inci. Yang membedakan, bentuknya. Ada yang full touch screen, ada yang masih kombinasi layar sentuh dengan kenop (spesifikasi Australia). Inilah pusat sistem multimedia yang bisa terkoneksi dengan berbagai platform operasi telepon genggam, seperti yang ada pada Honda HR-V, Chevrolet Trax (MyLink), atau Nissan Juke.

AC berteknologi climate control sepertinya juga menjadi fitur standar, dan ada pilihan AC berkemampuan dual zone. Di luar negeri C-HR ada yang dilengkapi cruise control. Kemungkinan penjaga kecepatan ini dibawa juga karena Chevrolet Trax LTZ dan Honda HR-V (mulai dari varian 1.5 E CVT ke atas), membawa fitur ini sebagai pilihan standar.

Selebihnya, kita masih harus tunggu kedatangannya. Tapi dari perkiraan, akankah mobil ini menarik perhatian? Kami yakin iya, meski belum tentu membuat orang rela mengeluarkan uangnya.

Kesimpulan
Untuk bertarung di kelas ini, sebuah produk harus punya keunikan. Anda bisa menemukan sesuatu yang unik dari spesifikasi Toyota C-HR di atas? Selain versi Hybrid. Kalau sekadar bentuk yang atletis, mungkin nasibnya tidak jauh berbeda dari Juke.

Tapi mari kita tunggu seperti apa pastinya mobil ini. Toyota Astra Motor mengambil masa yang lama untuk memperkenalkan mobil ini. Dan, sepertinya C-HR di Indonesia punya senjata rahasia yang belum ketahuan. Tunggu kelanjutan kabar C-HR bersama Dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Selasa, 07 November 2017

Terimakasih Bob Setyanegara untuk Pembelian Satu Unit Toyota Avanza

Bob Setyanegara
Avanza Bob Setyanegara

Bob Setyanegara meminang satu unit mobil Avanza untuk dibawa pulang. Berawal dari kebutuhan Bob Setyanegara dalam mengunjungi klien dan rekan bisnisnya, ia membutuhkan kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) yang juga bisa gesit mengarungi kepadatan kota.

Avanza merupakan pilihan yang sangat pas bagi Bob Setyanegara yang merupakan pengacara asal Bandung ini. Bob Setyanegara melakukan pembelian pada hari Selasa 07 November kemarin melalui dealer kami Toyota Utama.


Bob Setyanegara
Avanza

Dengan menggunakan Avanza, keperluan Bob Setyanegara untuk mengunjungi klien, pergi ke kantor, mengunjungi badan - badan hukum bisa terfasilitasi dengan baik. Bob Setyanegara juga bisa menikmati Toyota Avanza bersama keluarganya jika ingin pergi ke suatu tempat. Karena seperti yang kita tahu, Toyota Avanza bisa memuat 5 sampai 6 orang.

Bob Setyanegara mengakui sangat menyukai produk Avanza Toyota karena selain multifungsi juga hemat karena telah mengadopsi mesin Dual VVT-i. Apalagi, bengkel resmi Avanza tersedia dimana - mana sehingga Bob Setyanegara merasa tidak perlu khawatir jika ingin mengontrol kondisi mobil dan melakukan pengecekan rutin. Bisa dimana saja!

Saat melakukan perjalanan jauh, Bob Setyanegara juga bisa mengandalkan Toyota Avanza karena Toyota Avanza bukan hanya sebagai city car tapi sebagai komoditi kendaraan yang kuat dan bisa dibawa bepergian sampai luar kota.

Bob Setyanegara
Fitur Avanza

Kebiasaan Bob Setyanegara jika sudah pergi ke luar kota pasti ingin membawa oleh - oleh untuk keluarga dan teman - temannya. Untuk itu bagasi luas Avanza sangat memberikan kemudahan untuk Bob Setyanegara karena bagasi luas bisa menampung banyak barang.

Seorang pengacara seperti Bob Setyanegara tentunya sangat membutuhkan fasilitas mumpuni untuk tingkat mobilitas yang tinggi apalagi yang berdomisili di Kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dan sekitarnya. Untuk itu memiliki kendaraan dengan kualitas baik sangat dianjurkan.

Dengan membeli Avanza di dealer resmi toyota bandung, Toyota Utama, Bob Setyanegara telah memilih pilihan yang tepat karena sebagai bengkel resmi kami bisa menjamin surat - surat kepemilikan anda tidak akan bermasalah.

Terimakasih pengacara Bob Setyanegara!


Minggu, 05 November 2017

Rp 500 Juta, Toyota Voxy 2017, Nissan Serena atau Mitsubishi Delica?


Toyota Voxy

Nissan Serena

MItsubishi Delica
Bagaimana jika Toyota Voxy 2017 berjumpa Nissan Serena dan Mitsubishi Delica? Unik rasanya membandingkan ketiga MPV bergaya mewah dengan dalam komposisi yang boxy (mengotak).

Katakanlah budget Anda tidak lebih dari Rp 500 juta, dan mendesak perlu MPV yang praktis. Nah, dana itu memberikan ruang yang cukup untuk memilih varian teratas. Nissan diwakili oleh Serena Autech dan Mitsubishi dengan Delica Royal. Sementara Voxy 2017 hanya tersedia dalam satu varian saja.

Harga

  • Toyota Voxy 2017 Rp 446.000.000
  • Nissan Serena Autech Rp 465.100.000
  • Mitsubishi Delica Royal Rp 457.000.000
Keunikan
 
Mitsubishi Delica memiliki tampilan paling unik. Mobil ini memiliki ground clearance yang lebih tinggi dibanding kedua kompetitornya, 190 mm. Toyota Voxy dibekali ground clearance 165 mm, dan Nissan Serena yang paling rendah, 160 mm. Hal ini menjadikan Delica lebih tangguh karena bisa dibawa ke medan yang lebih berat dibanding dua kompetitornya yang lain.

Nissan Serena, keunikan ada di penataan bangku. Baris depan dan belakang bisa diatur untuk jadi kursi yang menyatu atau terpisah. Ini didapat berkat sliding center, sebuah kursi tengah seukuran arm rest bisa digeser dari baris depan hingga ke belakang. Saat kursi ini ada di depan, jok tengah menjadi captain seat. Selain sebagai tempat duduk dan arm rest, peranti ini bisa jadi meja kecil dengan laci dan cup holder.

Voxy dibekali keunikan di bagian desain. Di antara semua, menurut kami, Voxy 2017 memiliki paras yang paling kekinian. Sosoknya tegas dengan grille besar dan tatanan lampu bertumpuk di bagian depan. Hanya Voxy yang dibekali aero package dan membuatnya terlihat pas untuk mereka yang masih muda.

Fasilitas pada Toyota Voxy

Mesin & Transmisi
 
Di bagian ini MPV Toyota paling unggul berkat tenaga terbesar di kelasnya. Dengan teknologi canggih Valvematic, Voxy menghasilkan 152 PS.

Delica berada di urutan kedua dengan 150 PS berkat mesin empat silinder yang diimbuhi teknologi MIVEC. Sedangkan sang penguasa pasar, Nissan Serena bertengger di urutan ketiga dengan 147 PS.
Ketiga mobil ini didukung transmisi CVT yang menjamin kehalusan berkendara. Kompensasinya, tentu saja lontaran tenaga yang terasa diredam. Akselerasi pun lambat. Tapi hal terakhir itu tentu saja bukan yang paling penting untuk sebuah mobil keluarga.

Fitur
 
Membandingkan fitur di ketiga mobil ini memang sulit. Ketiganya memiliki fitur yang hampir sama. Sebut saja pintu geser elektrik, tombol start-stop (pada Delica Royal berupa knop), AC dengan double blower dan sebagainya. Konfigurasi kursi juga sama-sama fleksibel, meskipun tidak ada yang seunik Serena.

Yang membedakan desain dashboard Delica yang masih banyak knop terlihat lebih old school dibanding yang lain. Soal penataan tombol, Voxy juaranya, desainer interior Toyota mengumpukan semua tombol pengaturan AC dalam formasi lingkaran yang mudah dijangkau.
Tapi soal pengaturan dari lingkar kemudi, lihat Nissan Serena. Selain mudah dibaca, juga mudah dioperasikan. Kendali cruise control, contohnya. Semua terpampang jelas di setir, bukan berupa tuas di balik kemudi yang sulit terlihat. Bahkan, Serena juga satu-satunya di kelas yang punya panoramic roof besar.

Fitur keamanan Voxy

Mitsubishi Delica, satu-satunya di kelas ini yang diberikan paddle shifter di balik kemudi untuk memindahkan gigi secara manual. Voxy juga punya fitur ini. Caranya dengan menggerakkan tuas transmisi naik atau turun.

Delica juga sudah memiliki cruise control seperti lawannya. Aksesnya sama, dari lingkar kemudi. Tapi ada satu fitur unggulnya, hanya Delica yang punya Auto Stop & Go (ASG). Fitur ini siap mematikan dan menyalakan mesin otomatis saat berhenti di lampu merah atau kemacetan. Efeknya, konsumsi BBM bisa dihemat.

Mana yang Pantas?
Sulit untuk memutuskan. Fitur dan kemampuan tidak terlalu jauh berbeda dan masing-masing memiliki keunikannya sendiri. Nissan Serena mungkin sudah terlalu lama tidak berubah model, Mitsubishi Delica apalagi.

Tapi keputusan di tangan Anda. Harga ketiga mobil ini jelas berbeda. Kalau kebaruan yang Anda cari, Voxy bisa dipilih. Jika ingin model yang kaya fitur, Serena menarik. Apalagi kalau Anda memiliki hasrat berpetualang, maka Mitsubishi Delica merupakan pilihan pas.

Toyota Voxy 2017

Minggu, 29 Oktober 2017

Toyota Innova Venturer, Kijang Termahal Dapat Apa Saja?


Innova Venturer

Innova Venturer punya kesamaan dengan Avanza Veloz. Keduanya, varian tertinggi dari Kijang Innova dan Avanza. Tentu dengan fitur paling lengkap dan desain lebih mewah. Kemudian namanya pun dibedakan, agar varian yang sudah banyak tidak bertambah banyak lagi. Venturer sendiri baru diluncurkan awal tahun ini. Sebelumnya, Innova hanya terdiri dari 3 varian : G,V dan Q. Semua varian terdiri dari pilihan dua mesin dan transmisi.

Toyota ingin menangkap target konsumen yang lebih mapan dengan tetap mempertahankan basis Innova. Lalu dikembangkanlah proyek Venturer, yang menggunakan Innova tipe Q sebagai basis utama. Agar tidak terlalu berhimpitan harganya, Innova 2.4 Q dihilangkan, tapi versi bensin tetap ada. Singkatnya, Venturer memiliki seluruh fitur yang dimiliki Innova 2.4 Q dan ditambahkan aksesori lain agar sesuai target yang ingin dicapai.

Innova Tipe Q
 
Tampilannya didandani ala petualang dan terkesan juga karakter SUV. Khususnya dari penambahan side rocker moulding hitam di sekeliling bodi yang diramaikan aksen krom di samping dan keempat sudut. Permainan krom tak berhenti di situ. Grille besarnya yang hitam mengilap, dibubuhi frame krom juga. Tak lupa, garnish di pintu belakang juga ada selain laburan hitam glossy di antara kedua lampu.

Eksterior Innova Venturer
 
Agar sosoknya lebih gagah, pelek dikelir hitam. Yang sayangnya masih memakai model sama seperti berukuran 17-inci miliki Innova Q. Fitur eksterior lainnya yang juga sama antara lain, LED projector headlamp, spion dengan welcome light dan antena model sirip ikan hiu. Melongok ke dalam kabin, baru tersadar mengapa Innova Q belum diberi balutan kulit di joknya. Karena memang disiapkan untuk Venturer saja. Warnanya hitam sehingga terlihat elegan. Model kursi baris kedua berupa captain seat agar lebih eksklusif. Adanya panel kayu di setir, dasbor hingga door trim, semakin memancarkan kesan mewah.

Toyota Venturer Interior


Kelengkapan fitur sama saja dengan Innova Q. Penggunaan smart entry key, tak perlu lagi menyalakan mesin dengan anak kunci. Multi-Information Display (MID) model TFT terlihat inovatif menampilkan gambar berbentuk 3D. Penyejuk udara sudah mengadopsi climate control dan ambien pencahayaan di plafon yang berfungsi menambah kenyamanan. Tak ketinggalan, sistem hiburan berupa monitor 8-inci, yang bisa diatur hanya melalui gestur tubuh dan banyak fitur lain seperti Miracast, HDMI, Bluetooth, voice command, web browser dan koneksi smartphone.
Fitur keselamatan Innova Q yang semakin berkelas, pastinya juga ada di Venturer. Kantung udara tidak hanya untuk pengemudi dan penumpang, tapi sudah tersedia di bagian samping dan airbag berbentuk tirai. Sistem ABS+EBD sudah pasti punya, ditambah Vehicle Stability Control (VSC) untuk mencegah Venturer tergelincir di tikungan. Peranti Hill Assist Control (HAC) yang sangat berguna di tanjakan curam. Rasa was-was tergelincir turun, hilang karena mobil tertahan meski rem sudah dilepas.

Fitur Toyota Innova Venturer

 Pilihan mesin tetap mempertahankan mesin bensin 1TR-FE 4-silinder 2,0-liter dengan teknologi Dual VVT-i dan mesin diesel 2GD-FTV 2,4-liter VNTurbo. Meski menjadi varian tertinggi, pilihan transmisi manual 5-percepatan tetap ditawarkan selain transmisi otomatis 6-percepatan. Meski terdengar mubazir dan agak aneh bila ada konsumen yang mau membeli mobil manual seharga Rp 400 jutaan.

Nah, berbicara soal harga, Venturer bukanlah Toyota Kijang dulu yang masih "merakyat". Varian Venturer bensin 2.0 MT dihargai Rp 394,5 juta dan matik Rp 414,8 juta. Perbedaan harga dengan Innova tipe Q sekitar Rp 10 juta. Sementara Venturer 2.4 diesel MT sebesar Rp 432,2 juta dan 2.4 AT Rp 453,8 juta.

Innova Venturer tersedia di dealer toyota bandung , toyota utama.

Minggu, 22 Oktober 2017

Mengenal Toyota C-HR Sebelum Perilisannya Pada 2018

 
Toyota CHR dipamerkan di GIIAS 2017


Toyota C-HR yang dipamerkan pada gelaran GIIAS 2017 lalu, sempat mencuri perhatian pengunjung. Toyota Astra Motor memajang mobil ini sebagai perkenalan untuk tes pasar. Namun kabarnya mereka tengah menyiapkan peluncurannya paling lambat kuartal pertama 2018.
Untuk diketahui, C-HR merupakan kendaraan crossover dengan bentuk yang unik. Sosok SUV dengan ketangguhan berground clearance tinggi dipadukan dengan eksotisme coupe menjadikannya sebuah Coupe High Rider (C-HR).

Ide yang sama pernah digunakan Nissan pada Juke, namun mengundang kontroversi di beberapa forum. Toh hal itu tak berpengaruh terhadap penjualan Juke, peminatnya tetap ada.

Akankah C-HR bernasib sama? Mungkin saja. Sebagai contoh di Jepang, mobil ini laku keras dan menjadi penguasa segmen dengan angka 79.303 unit. selama paruh pertama 2017.

Platform Canggih

Di balik desainnya yang futuristis ini, Toyota C-HR berdiri di atas platform unibody Toyota New Global Architecture (TNGA). Apa itu unibody? Sasis dan bodi jadi satu atau biasa kita kenal monokok. Tujuan TNGA adalah membuat platform bisa digunakan oleh berbagai model. Selain C-HR, platform ini sudah digunakan untuk menopang Toyota Prius generasi ketiga, dan juga Toyota Camry serta deretan produk Lexus (LS, LC, dan ES).

Platform TNGA ada di C-HR

Desain eksterior menganut bentuk coupe dengan atap melandai ke belakang. Apakah desain ini membuat ruang kepala lebih sempit? Entahlah. Tapi pengalaman kami mengatakan mobil dengan bentuk ini, memang ruang kepala di belakang biasanya pas-pasan.

Guratan di bodi terlihat menegaskan kesan dinamis. Terutama di bagian fender dan buritan. Siluet bagian belakang C-HR mengingatkan pada bentuk Honda Civic hatchback.

Pilihan Mesin

Untuk mendukung pergerakan, Toyota membekali beberapa varian mesin. Mulai dari yang kapasitasnya paling minim, 1,2 liter tapi dibekali turbocharger sehingga mampu menghasilkan 115 ps. Kemudian di atasnya ada 1.5 liter, 1.8 liter, 2.0. Nah yang tercanggih adalah 1.8 hybrid. Mana yang masuk ke Indonesia? Kita masih harus menunggu.

Mesin hybrid C-HR
 Dilihat dari deretan di atas, yang paling masuk akal C-HR bermesin 1,5 liter. Lihat saja All New Sienta, Vios, Yaris, mesin Dual-VVT-i ini berpotensi digunakan oleh crossover baru nanti.

Interior

Di bagian interior, mengimbangi bentuk luarnya yang fenomenal, desainer toyota memberikan dashboard yang minimalis. Tampilannya sangat mengutamakan pengemudi.

Interior C-HR

Daya tampungnya 5 orang, dengan bagasi yang luas. Layar monitor yang dekat dengan setir, demikian juga tombol-tombol yang ada. Penataan tombol juga keren, asimetris. Seperti kontrol AC, atau tombol di lingkar kemudi yang mengatur sistem multimedia dan sambungan telepon.

Harganya?

Pihak TAM sempat berujar bahwa mereka akan memposisikan C-HR bukan sebagai kompetitor Honda HR-V atau Nissan Juke. Maksudnya harga mobil ini bisa di atas rivalnya. Konon banderol Rp 300-450 jutaan bisa dipasang pada mobil ini ketika diluncurkan nanti. Bahkan untuk tipe hibrida, angka mencapai Rp 600 juta bukan hal yang mustahil bagi TAM.

Kita tunggu saja perilisannya pada 2018 nanti di Dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 15 Oktober 2017

Kenapa Toyota Voxy 2017 Layak Dibeli?

Toyota Voxy

Toyota Astra Motor (TAM) punya jagoan baru yang diluncurkan di ajang GIIAS 2017 lalu. Inilah Toyota Voxy 2017, MPV keluarga dengan pintu geser yang menawarkan kepraktisan dan kenyamanan berkendara bagi keluarga. Harga Voxy Rp 446 juta, dan hanya tersedia dalam satu varian saja.

Harga ini tentu bukan asal tempel. Memang ada fitur dan keunggulan yang ditawarkan. Kami berjanji, artikel ini tidak membahas soal teknis. Bagi Anda yang biasa duduk di belakang, Voxy bisa memberikan kenyamanan yang Anda cari. Berikut ini daftar fitur yang menonjol pada Voxy 2017.

Desain Robotik Ala Jepang

Desain Robotik Toyota Voxy

 Kalau Anda lihat muka Voxy, mungkin langsung terlintas "kok mirip Vellfire, ya?" Tidak salah memang. Toyota mendesain Voxy terbaru, untuk keluarga yang berjiwa muda dan dinamis. Di bagian muka, dengan lampu utama bertumpuk dan grille melebar ke bagian bawah, plus aksen krom membuat paras terlihat tegas dan agresif. Khas desain Jepang.

Fitur yang menemani di bagian eksterior lumayan lengkap. Yang paling gampang terlihat aerokit di bagian depan dan terus "mengalir" hingga ke bemper belakang. Lapisan krom juga tampak di samping, yang menghias bagian bawah jendela dari depan ke belakang.

Tailgate spoiler menghias pintu bagasi. Di tempat yang sama, juga bisa ditemukan lampu belakang yang desainnya tidak kalah modern, lengkap dengan garnish chrome berisi tulisan Voxy. Lampu rem sudah menganut LED, dan yang agak lain, wiper belakang dipasang di sisi atas kaca. Biasanya wiper terpasang di sisi bawah.

Interior Modern


Toyota Voxy Interior
Oke, untuk sebuah MPV dengan pintu geser, captain seat bukanlah sesuatu yang aneh. Malah seolah wajib hukumnya ada di mobil seperti ini. Dan tentunya, dengan harga Rp 446 juta, Anda juga diberikan kursi berlapis kulit, meski tidak seluruhnya dilapisi. Bagian tengah kursi masih menggunakan bahan kain.

Padanan warna yang digunakan agak di luar kebiasaan. Jika biasanya warna beige dipadukan coklat, dan hitam dibiarkan polos, Voxy menganut warna hitam yang dipadukan warna burgundy, alias maroon yang agak gelap. Berkesan suram? Tidak. Malah memberikan kesan "adem" di kabin.

Yang pasti, akses pintu geser memberikan ruang yang mumpuni untuk masuk ke semua baris. Kursi baris kedua juga terbilang nyaman dengan bentuk captain seat. Dan jangan lupakan kehadiran sunroof. Ada dua bahkan. Satu di depan, dan satu untuk Anda yang duduk di belakang.

Beralih ke dashboard, layar monitor di tengah yang berisi ragam kemampuan multimedia. Mulai dari USB, Bluetooth, Internet, tampilan kamera mundur, dan sebagainya. Tatanan dashboard juga menarik untuk menghemat tempat dan meningkatkan nilai ergonomis, Toyota mengatur peletakan tombol AC dalam bentuk sirkular, bukan melebar seperti yang biasa ditemukan pada mobil-mobil lain. Dan, tentu saja, sistem AC sudah menggunakan climate control.

Dashboard Toyota Voxy
 Di depan pengemudi instrumen cluster menggunakan teknologi pencahayaan Optitron, LED berwarna yang berpendar di balik instrumen. Bukan bohlam seperti di kebanyakan mobil. Hasilnya selain petunjuk yang jadi lebih mudah dibaca, sinarnya juga nyaman di mata.

Di sisi kanan pengemudi, terdapat tombol start/stop plus tombol untuk menonaktifkan stability control. Selain itu, pengemudi juga bisa mematikan fitur electric sliding door saat diperlukan, sekaligus melakukan proses buka tutup, melalui tombol yang juga berada di sisi kanan.

Secara keseluruhan, untuk pengemudi, Voxy termasuk mobil yang cukup ergonomis. Penataan tombolnya mudah diingat dan dimengerti, meski untuk menggapai tombol-tombol AC agak jauh.
Hal nyeleneh di mobil ini, penempatan MID (Multi Information Display) yang diletakkan di atas layar monitor. Mungkin maksudnya supaya semua orang bisa melihat informasi berkendara, tapi pengemudi perlu usaha ekstra untuk melihat karena layar ini ada di sisi kirinya.

Layak Dimiliki?
 
Pasti. Voxy memberikan penyegaran di kelas MPV kotak dengan pintu geser. Adanya Voxy, diharapkan membuat pasar kembali bergairah. Toyota Voxy bisa anda temui di dealer Toyota Bandung , Toyota Utama.