Minggu, 12 November 2017

Akankah Toyota C-HR Sukses di Indonesia?

 
Toyota CHR


Toyota C-HR kabarnya akan dipasarkan di Indonesia. Hal ini membuat pasar crossover compact semakin ramai. Sejauh ini ada Nissan Juke, Chevrolet Trax dan penguasa pasar Honda HR-V. Masalahnya, C-HR mana yang dijual di Indonesia? Apakah pasar Indonesia bisa menerima C-HR dengan mesin hybrid?
Menelaah seperti apa kompetitornya dan seperti apa mesin serta fitur C-HR saat dipasarkan di Indonesia. Kami mencoba memperkirakan apakah C-HR bisa diterima pasar yang kompetisinya terbilang tinggi ini.

Mesin
Hingga saat ini, pihak Toyota Astra Motor (TAM) tidak pernah mengatakan secara resmi namun selentingannya C-HR bermesin empat silinder dengan kapasitas 1,5 liter. Plus, kabarnya TAM juga membawa C-HR bertenaga hybrid. Kalau benar dua itu yang dibawa, maka crossover ini jadi mobil kedua setelah HR-V yang punya dua pilihan mesin, 1.5 dan 1.8 Prestige.

Mesin pada C-HR
 Kita mulai dari varian bermesin 1,5 liter yang lebih mainstream. Diperkirakan kode mesin yang dipakai 2NR-FE, sama seperti Toyota Avanza, Yaris, Sienta. Mesin ini tenaganya beragam. Pada Avanza mencapai 104 PS, di Yaris 107 PS. Bandingkan angka ini dengan HR-V 1.5 yang bertenaga 120 PS, atau mesin Juke yang bertenaga 114 PS. Kalau tidak mau kalah jauh, Toyota harus melakukan peracikkan ulang pada output tenaganya.

Kemungkinan lain, penggunaan mesin 1,2 liter diimbuhi turbocharger, bukan 1,5 liter biasa. Tenaganya memang masih di bawah HR-V, tapi lebih besar dari kemampuan 2NR-FE, 115 PS. Jujur saja, mesin ini lebih menarik karena kapasitas kecil bisa menekan pajak kendaraan.
Kalau memang TAM membawa serta C-HR Hybrid, maka ini yang pertama di kelasnya. Sistem hybrid-nya memang belum plug-in, tapi sudah cukup membuat gebrakan di pasarnya. Sistem hybrid yang sama, bisa ditemukan pada Prius terbaru, dengan tenaga 120 PS. Ganjalan terbesar, tentu saja harga mobil hybrid di Indonesia yang "ajaib". Semoga saja, saat mobil ini beredar, sudah ada insentif perpajakan dari pemerintah.

Fitur
Pertanyaan besar berikutnya. Seperti apa fiturnya. Ini penting, karena compact crossover punya pangsa pasar yang "cerewet" tentang fitur. Karena itu, pemainnya membekali produk mereka dengan beragam fitur unik. Di Nissan Juke, ada ICON Drive mode. Dalam satu konsol, Anda bisa mengubah fungsi tombol untuk menjadi pengatur AC atau mode berkendara. Pada Chevrolet Trax ada mesin 1,4 liter turbocharged, dan HR-V punya electric parking brake dengan mode Hold.

Eksterior CHR di GIIAS 2017

Di beberapa pasar, termasuk Thailand, C-HR dibekali monitor 7 inci. Yang membedakan, bentuknya. Ada yang full touch screen, ada yang masih kombinasi layar sentuh dengan kenop (spesifikasi Australia). Inilah pusat sistem multimedia yang bisa terkoneksi dengan berbagai platform operasi telepon genggam, seperti yang ada pada Honda HR-V, Chevrolet Trax (MyLink), atau Nissan Juke.

AC berteknologi climate control sepertinya juga menjadi fitur standar, dan ada pilihan AC berkemampuan dual zone. Di luar negeri C-HR ada yang dilengkapi cruise control. Kemungkinan penjaga kecepatan ini dibawa juga karena Chevrolet Trax LTZ dan Honda HR-V (mulai dari varian 1.5 E CVT ke atas), membawa fitur ini sebagai pilihan standar.

Selebihnya, kita masih harus tunggu kedatangannya. Tapi dari perkiraan, akankah mobil ini menarik perhatian? Kami yakin iya, meski belum tentu membuat orang rela mengeluarkan uangnya.

Kesimpulan
Untuk bertarung di kelas ini, sebuah produk harus punya keunikan. Anda bisa menemukan sesuatu yang unik dari spesifikasi Toyota C-HR di atas? Selain versi Hybrid. Kalau sekadar bentuk yang atletis, mungkin nasibnya tidak jauh berbeda dari Juke.

Tapi mari kita tunggu seperti apa pastinya mobil ini. Toyota Astra Motor mengambil masa yang lama untuk memperkenalkan mobil ini. Dan, sepertinya C-HR di Indonesia punya senjata rahasia yang belum ketahuan. Tunggu kelanjutan kabar C-HR bersama Dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar