Minggu, 22 Oktober 2017

Mengenal Toyota C-HR Sebelum Perilisannya Pada 2018

 
Toyota CHR dipamerkan di GIIAS 2017


Toyota C-HR yang dipamerkan pada gelaran GIIAS 2017 lalu, sempat mencuri perhatian pengunjung. Toyota Astra Motor memajang mobil ini sebagai perkenalan untuk tes pasar. Namun kabarnya mereka tengah menyiapkan peluncurannya paling lambat kuartal pertama 2018.
Untuk diketahui, C-HR merupakan kendaraan crossover dengan bentuk yang unik. Sosok SUV dengan ketangguhan berground clearance tinggi dipadukan dengan eksotisme coupe menjadikannya sebuah Coupe High Rider (C-HR).

Ide yang sama pernah digunakan Nissan pada Juke, namun mengundang kontroversi di beberapa forum. Toh hal itu tak berpengaruh terhadap penjualan Juke, peminatnya tetap ada.

Akankah C-HR bernasib sama? Mungkin saja. Sebagai contoh di Jepang, mobil ini laku keras dan menjadi penguasa segmen dengan angka 79.303 unit. selama paruh pertama 2017.

Platform Canggih

Di balik desainnya yang futuristis ini, Toyota C-HR berdiri di atas platform unibody Toyota New Global Architecture (TNGA). Apa itu unibody? Sasis dan bodi jadi satu atau biasa kita kenal monokok. Tujuan TNGA adalah membuat platform bisa digunakan oleh berbagai model. Selain C-HR, platform ini sudah digunakan untuk menopang Toyota Prius generasi ketiga, dan juga Toyota Camry serta deretan produk Lexus (LS, LC, dan ES).

Platform TNGA ada di C-HR

Desain eksterior menganut bentuk coupe dengan atap melandai ke belakang. Apakah desain ini membuat ruang kepala lebih sempit? Entahlah. Tapi pengalaman kami mengatakan mobil dengan bentuk ini, memang ruang kepala di belakang biasanya pas-pasan.

Guratan di bodi terlihat menegaskan kesan dinamis. Terutama di bagian fender dan buritan. Siluet bagian belakang C-HR mengingatkan pada bentuk Honda Civic hatchback.

Pilihan Mesin

Untuk mendukung pergerakan, Toyota membekali beberapa varian mesin. Mulai dari yang kapasitasnya paling minim, 1,2 liter tapi dibekali turbocharger sehingga mampu menghasilkan 115 ps. Kemudian di atasnya ada 1.5 liter, 1.8 liter, 2.0. Nah yang tercanggih adalah 1.8 hybrid. Mana yang masuk ke Indonesia? Kita masih harus menunggu.

Mesin hybrid C-HR
 Dilihat dari deretan di atas, yang paling masuk akal C-HR bermesin 1,5 liter. Lihat saja All New Sienta, Vios, Yaris, mesin Dual-VVT-i ini berpotensi digunakan oleh crossover baru nanti.

Interior

Di bagian interior, mengimbangi bentuk luarnya yang fenomenal, desainer toyota memberikan dashboard yang minimalis. Tampilannya sangat mengutamakan pengemudi.

Interior C-HR

Daya tampungnya 5 orang, dengan bagasi yang luas. Layar monitor yang dekat dengan setir, demikian juga tombol-tombol yang ada. Penataan tombol juga keren, asimetris. Seperti kontrol AC, atau tombol di lingkar kemudi yang mengatur sistem multimedia dan sambungan telepon.

Harganya?

Pihak TAM sempat berujar bahwa mereka akan memposisikan C-HR bukan sebagai kompetitor Honda HR-V atau Nissan Juke. Maksudnya harga mobil ini bisa di atas rivalnya. Konon banderol Rp 300-450 jutaan bisa dipasang pada mobil ini ketika diluncurkan nanti. Bahkan untuk tipe hibrida, angka mencapai Rp 600 juta bukan hal yang mustahil bagi TAM.

Kita tunggu saja perilisannya pada 2018 nanti di Dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar