Minggu, 26 November 2017

Pilih Kijang Innova 2.0 G atau Innova 2.5 V Bekas?


Innova 2.0 G
Sudah ada model terbaru, untuk apa pilih yang bekas? Argumen itu masuk akal. Membeli mobil baru, jelas lebih menguntungkan. Dari sisi sejarah mobil, kondisi masih sempurna dan garansi. Sedang mobil bekas, selain dapatnya model lama, perlu juga usaha dan waktu agar bisa memperoleh kondisi terbaik.

Dua pilihan antara mobil baru dan bekas ini, layaknya menjadi pertimbangan untuk dipilih. Karena harga yang ditawarkan hanya terpaut sangat tipis atau bahkan bisa sama bila ada promo diskon menarik. Pilihannya, All New Kijang Innova 2.0 G (ANKI) generasi terbaru tapi varian terendah bermesin bensin. Tipe Innova terlaris saat ini dengan fitur jauh lebih baik dibanding Innova G generasi terdahulu. Harganya sudah semakin melambung, Rp 298,7 juta untuk transmisi manual dan Rp 318,9 juta untuk matik.

Innova 2.0 G


Lalu, mobil bekas apa yang layak menjadi alternatif selain Innova G? Ialah Grand New Kijang Innova tipe V 2015 (GNKI), model terakhir sebelum Innova Reborn. Pilih mesin diesel bertransmisi otomatis karena ini varian tertinggi saat itu. Harganya masih sangat tinggi dan kuat bertahan. Dari beberapa unit bekas yang diiklankan di website jual beli otomotif, harga Innova 2.5 V seken bertengger di Rp 270 juta ke atas. Sulit juga mencarinya, karena tahun termuda dan cukup banyak kepuasan yang diberikan. Innova model ini juga lebih laku tipe G ketimbang tipe V. Padahal tipe G dulu, sangat minim fitur dari sisi keselamatan maupun keamanan.

Innova 2.5 V

Mengapa Innova 2.5 V AT bekas layak menjadi pertimbangan? Yang pertama, mewarisi segala ketangguhan, daya tahan, akomodasi dan kemudahan perawatan Kijang dari generasi ke generasi. Teknologinya masih tergolong sederhana tanpa banyak komponen canggih. Ditambah mesin diesel D-4D 2KD-FTV yang memiliki predikat sangat positif dari sisi kekuatan dan efisiensi. Mesin dengan pasokan bahan bakar common rail plus turbo ini bertenaga 102 PS saja. Tergolong kecil dibanding mesin bensin, tapi menghasilkan torsi 260 Nm khusus untuk transmisi matik. Hebatnya mesin ini, mudah ditingkatkan lagi dayanya hingga di luar batas kewajaran. Paling mudah, cukup remap ECU atau memasang Piggyback.

Innova 2.5 V

Fitur di kabin sedikit lebih baik dari ANKI tipe G. Seperti sistem audio monitor layar sentuh dan ada roof monitor untuk penumpang belakang. Sementara Innova G juga menerapkan monitor layar sentuh dengan fitur lebih "kekinian", tapi tanpa monitor di atap. AC sudah dilengkapi climate control dengan model tombol pencet. Tidak seperti Innova G yang masih model kenop putar. Soal fitur keselamatan sudah ada dual airbag dan Anti-lock Braking System (ABS). Tapi Innova G lebih unggul berkat knee airbag di bagian pengemudi.

Karena ANKI tipe G di pilihan ini bermesin bensin, maka masih diperkuat 1TR-FE sama sejak Innova pertama kali hadir. Ada pengembangan dengan menambah teknologi Dual VVT-i tapi tidak banyak berdampak terhadap performa keseluruhan. Tenaga dihasilkan 139 PS dan torsi 183 Nm. Transmisi otomatisnya racikan baru, 6-percepatan dengan mode shiftmatic tapi masih konvensional torque converter.

Transmisi matik GNKI juga konvensional tapi hanya 4-percepatan. Matik lawas yang sangat kuat. Bahkan mampu meladeni oprekan mesin hingga lebih dari 500 Nm. Secara garis besar, impresi berkendara Innova bensin tak banyak berubah. Hanya kenyamanan ditingkatkan serta kekedapan kabin lebih baik. Lain cerita ANKI diesel yang ditenagai mesin baru 2GD-FTV. Output dihasilkan jauh melebihi mesin bensin.

Ada satu kesamaan utama dari ANKI G dan GNKI V. Yaitu belum ada fitur keamanan immobilizer untuk mencegah terjadinya pencurian. Itulah mengapa dua model Innova ini masih menjadi barang incaran curanmor. Namun apa yang ditawarkan Innova 2.5 V AT 2015, menjadi kompromi terbaik antara performa, efisiensi bahan bakar dan daya tahan yang telah teruji. Kami pun berani merekomendasikannya jika Innova G terbaru kurang memenuhi ekspektasi Anda. Keduanya tersedia di dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 19 November 2017

Pilih Toyota Kijang Innova Bensin atau Diesel?


Toyota Kijang Innova
Toyota Kijang mulai ditawarkan dalam dua pilihan mesin - bensin dan diesel - sejak generasi "Kijang Kapsul" 1997. Adanya mesin berbahan bakar solar, untuk melawan kedigdayaan Isuzu Panther sebagai penguasa minibus diesel saat itu. Konsumen pun dihadapkan pada pilihan antara mesin bensin yang boros atau diesel yang irit namun berisik dan getarannya sangat besar. Maklum, teknologi diesel masih kuno. Mitos lain yang berkembang, membuat mesin diesel di mobil penumpang tidaklah sesukses bensin.

Peralihan teknologi terjadi di era Kijang Innova generasi pertama di 2004. Teknologi commonrail dan turbocharger, jadi kunci atas performa diesel dan kehalusan yang jauh lebih baik. Kualitas solar pun meningkat, seiring kian banyak mobil bermesin tanpa busi ini. Mesin 2KD-FTV 2,5 liter telah mendapat tempat di hati para penggemar diesel. Mesin ini lebih irit bahan bakar dan bertenaga dibandingkan mesin bensin 1TR-FE 2,0 liter. Daya tahannya teruji selama satu dekade belakangan. Performanya pun mudah ditingkatkan hingga di luar batas kewajaran. Anda dapat menemui banyak Innova diesel yang turun di ajang drag race melawan mobil sport sekalipun.

All New Toyota Kijang Innova
 Di generasi terbaru All New Kijang Innova, mesin 2KD-FTV dipensiunkan untuk beralih ke 2GD-FTV. Jeroan mesin berbeda dan ditopang Variable Nozzle Turbocharger (VNT) serta intercooler. Tenaga dan torsi dihasilkan melonjak, walau kapasitas mesin lebih kecil 100 cc. Besaran tenaga 149 PS dan torsi 342-360 Nm, menjadikan mesin bensin terasa payah dan lemah.

Apalagi tidak ada perubahan berarti dari Innova varian bermesin bensin. Masih setia dengan 1TR-FE 4-silinder 2,0-liter yang terkenal boros. Ditingkatkan sedikit dengan ditambah teknologi Dual VVT-i, namun perubahannya tidaklah banyak. Output mesin sudah kalah dari diesel, 139 PS dan 183 Nm. Saat kami uji beberapa waktu yang lalu, konsumsi bahan bakar paling irit Innova 2.0 V transmisi manual hanya didapat 11,6 km/liter. Hasil itu didapat dari pengujian di tol dengan kecepatan rata-rata 62 km/jam dan pakai bensin RON 90. Versi matik bisa saja lebih boros.

Kijang Innova Tipe Q
 Hasil jauh berbeda kami dapat ketika mengetes Innova 2.4 Q AT. Konsumsi teririt Innova bensin (11,6 km/liter) merupakan hasil didapat Innova diesel saat menembus kemacetan ibu kota. Saat pengujian tol, angka 19,6 km/liter dapat diraih dengan kecepatan rata-rata 86 km/jam. Torsi besar menghasilkan daya yang ringan, sehingga tidak perlu usaha banyak untuk menggerakkan kendaraan.
Diesel modern memiliki suara dan getaran jauh lebih halus dari diesel jadul. Gemeretak saat langsam tetap khas diesel pada umumnya. Tapi ketika sudah berjalan, hampir tak berbeda dengan mesin bensin. Dibutuhkan pula kualitas solar yang bagus agar sistem injeksi berbagai filter yang ada tidak mudah tersumbat.

Sedangkan mesin bensin 1TR-FE masih menyajikan karakteristik Kijang lawas. Mulai dari saat mesin menyala, suara bukaan throttle body, isapan air intake hingga akselerasi tak berubah banyak. Hanya saja segalanya dibuat semakin nyaman dan dilengkapi berbagai macam fitur terbaru. Lantas, pilih Innova bensin atau diesel?

Versi diesel menawarkan performa mumpuni yang lebih mengasyikkan ketimbang bensin. Tidak terasa tarikan berat atau “ngos-ngosan” terutama ketika sedang di jalanan luar kota.

Pilihan aman, pilih saja Innova bensin. Mesin lawas yang sudah ada sejak lebih dari 10 tahun, belum mengalami perkembangan pesat dari sisi teknologi. Rekam jejaknya juga bersih tanpa pernah terdengar permasalahan yang ada. Mesin ini sangat kuat dan bandel dipakai ratusan ribu kilometer. Perawatannya tergolong mudah dan murah dengan suku cadang berlimpah ruah. Konsekuensinya, hanya soal performa lemah dan konsumsi BBM boros saja.

Kijang Innova G
Dan satu hal penting lagi, bila Anda memilih Innova diesel, siapkan dana lebih banyak Rp 30 juta dari harga Innova bensin. Selisih harga antara varian terendah diesel dengan varian bensin di atasnya menjadi sedikit. Contohnya, Harga Innova 2.4 G AT Rp Rp 350,1 juta dengan Innova 2.0 V AT Rp 364,5 juta. Anda bisa mendapatkan Innova dengan fitur lebih baik dengan beda harga Rp 16 juta saja.
Toyota Innova dengan mesin bensin atau diesel bisa anda dapatkan di dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Minggu, 12 November 2017

Akankah Toyota C-HR Sukses di Indonesia?

 
Toyota CHR


Toyota C-HR kabarnya akan dipasarkan di Indonesia. Hal ini membuat pasar crossover compact semakin ramai. Sejauh ini ada Nissan Juke, Chevrolet Trax dan penguasa pasar Honda HR-V. Masalahnya, C-HR mana yang dijual di Indonesia? Apakah pasar Indonesia bisa menerima C-HR dengan mesin hybrid?
Menelaah seperti apa kompetitornya dan seperti apa mesin serta fitur C-HR saat dipasarkan di Indonesia. Kami mencoba memperkirakan apakah C-HR bisa diterima pasar yang kompetisinya terbilang tinggi ini.

Mesin
Hingga saat ini, pihak Toyota Astra Motor (TAM) tidak pernah mengatakan secara resmi namun selentingannya C-HR bermesin empat silinder dengan kapasitas 1,5 liter. Plus, kabarnya TAM juga membawa C-HR bertenaga hybrid. Kalau benar dua itu yang dibawa, maka crossover ini jadi mobil kedua setelah HR-V yang punya dua pilihan mesin, 1.5 dan 1.8 Prestige.

Mesin pada C-HR
 Kita mulai dari varian bermesin 1,5 liter yang lebih mainstream. Diperkirakan kode mesin yang dipakai 2NR-FE, sama seperti Toyota Avanza, Yaris, Sienta. Mesin ini tenaganya beragam. Pada Avanza mencapai 104 PS, di Yaris 107 PS. Bandingkan angka ini dengan HR-V 1.5 yang bertenaga 120 PS, atau mesin Juke yang bertenaga 114 PS. Kalau tidak mau kalah jauh, Toyota harus melakukan peracikkan ulang pada output tenaganya.

Kemungkinan lain, penggunaan mesin 1,2 liter diimbuhi turbocharger, bukan 1,5 liter biasa. Tenaganya memang masih di bawah HR-V, tapi lebih besar dari kemampuan 2NR-FE, 115 PS. Jujur saja, mesin ini lebih menarik karena kapasitas kecil bisa menekan pajak kendaraan.
Kalau memang TAM membawa serta C-HR Hybrid, maka ini yang pertama di kelasnya. Sistem hybrid-nya memang belum plug-in, tapi sudah cukup membuat gebrakan di pasarnya. Sistem hybrid yang sama, bisa ditemukan pada Prius terbaru, dengan tenaga 120 PS. Ganjalan terbesar, tentu saja harga mobil hybrid di Indonesia yang "ajaib". Semoga saja, saat mobil ini beredar, sudah ada insentif perpajakan dari pemerintah.

Fitur
Pertanyaan besar berikutnya. Seperti apa fiturnya. Ini penting, karena compact crossover punya pangsa pasar yang "cerewet" tentang fitur. Karena itu, pemainnya membekali produk mereka dengan beragam fitur unik. Di Nissan Juke, ada ICON Drive mode. Dalam satu konsol, Anda bisa mengubah fungsi tombol untuk menjadi pengatur AC atau mode berkendara. Pada Chevrolet Trax ada mesin 1,4 liter turbocharged, dan HR-V punya electric parking brake dengan mode Hold.

Eksterior CHR di GIIAS 2017

Di beberapa pasar, termasuk Thailand, C-HR dibekali monitor 7 inci. Yang membedakan, bentuknya. Ada yang full touch screen, ada yang masih kombinasi layar sentuh dengan kenop (spesifikasi Australia). Inilah pusat sistem multimedia yang bisa terkoneksi dengan berbagai platform operasi telepon genggam, seperti yang ada pada Honda HR-V, Chevrolet Trax (MyLink), atau Nissan Juke.

AC berteknologi climate control sepertinya juga menjadi fitur standar, dan ada pilihan AC berkemampuan dual zone. Di luar negeri C-HR ada yang dilengkapi cruise control. Kemungkinan penjaga kecepatan ini dibawa juga karena Chevrolet Trax LTZ dan Honda HR-V (mulai dari varian 1.5 E CVT ke atas), membawa fitur ini sebagai pilihan standar.

Selebihnya, kita masih harus tunggu kedatangannya. Tapi dari perkiraan, akankah mobil ini menarik perhatian? Kami yakin iya, meski belum tentu membuat orang rela mengeluarkan uangnya.

Kesimpulan
Untuk bertarung di kelas ini, sebuah produk harus punya keunikan. Anda bisa menemukan sesuatu yang unik dari spesifikasi Toyota C-HR di atas? Selain versi Hybrid. Kalau sekadar bentuk yang atletis, mungkin nasibnya tidak jauh berbeda dari Juke.

Tapi mari kita tunggu seperti apa pastinya mobil ini. Toyota Astra Motor mengambil masa yang lama untuk memperkenalkan mobil ini. Dan, sepertinya C-HR di Indonesia punya senjata rahasia yang belum ketahuan. Tunggu kelanjutan kabar C-HR bersama Dealer Toyota Bandung, Toyota Utama.

Selasa, 07 November 2017

Terimakasih Bob Setyanegara untuk Pembelian Satu Unit Toyota Avanza

Bob Setyanegara
Avanza Bob Setyanegara

Bob Setyanegara meminang satu unit mobil Avanza untuk dibawa pulang. Berawal dari kebutuhan Bob Setyanegara dalam mengunjungi klien dan rekan bisnisnya, ia membutuhkan kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) yang juga bisa gesit mengarungi kepadatan kota.

Avanza merupakan pilihan yang sangat pas bagi Bob Setyanegara yang merupakan pengacara asal Bandung ini. Bob Setyanegara melakukan pembelian pada hari Selasa 07 November kemarin melalui dealer kami Toyota Utama.


Bob Setyanegara
Avanza

Dengan menggunakan Avanza, keperluan Bob Setyanegara untuk mengunjungi klien, pergi ke kantor, mengunjungi badan - badan hukum bisa terfasilitasi dengan baik. Bob Setyanegara juga bisa menikmati Toyota Avanza bersama keluarganya jika ingin pergi ke suatu tempat. Karena seperti yang kita tahu, Toyota Avanza bisa memuat 5 sampai 6 orang.

Bob Setyanegara mengakui sangat menyukai produk Avanza Toyota karena selain multifungsi juga hemat karena telah mengadopsi mesin Dual VVT-i. Apalagi, bengkel resmi Avanza tersedia dimana - mana sehingga Bob Setyanegara merasa tidak perlu khawatir jika ingin mengontrol kondisi mobil dan melakukan pengecekan rutin. Bisa dimana saja!

Saat melakukan perjalanan jauh, Bob Setyanegara juga bisa mengandalkan Toyota Avanza karena Toyota Avanza bukan hanya sebagai city car tapi sebagai komoditi kendaraan yang kuat dan bisa dibawa bepergian sampai luar kota.

Bob Setyanegara
Fitur Avanza

Kebiasaan Bob Setyanegara jika sudah pergi ke luar kota pasti ingin membawa oleh - oleh untuk keluarga dan teman - temannya. Untuk itu bagasi luas Avanza sangat memberikan kemudahan untuk Bob Setyanegara karena bagasi luas bisa menampung banyak barang.

Seorang pengacara seperti Bob Setyanegara tentunya sangat membutuhkan fasilitas mumpuni untuk tingkat mobilitas yang tinggi apalagi yang berdomisili di Kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dan sekitarnya. Untuk itu memiliki kendaraan dengan kualitas baik sangat dianjurkan.

Dengan membeli Avanza di dealer resmi toyota bandung, Toyota Utama, Bob Setyanegara telah memilih pilihan yang tepat karena sebagai bengkel resmi kami bisa menjamin surat - surat kepemilikan anda tidak akan bermasalah.

Terimakasih pengacara Bob Setyanegara!


Minggu, 05 November 2017

Rp 500 Juta, Toyota Voxy 2017, Nissan Serena atau Mitsubishi Delica?


Toyota Voxy

Nissan Serena

MItsubishi Delica
Bagaimana jika Toyota Voxy 2017 berjumpa Nissan Serena dan Mitsubishi Delica? Unik rasanya membandingkan ketiga MPV bergaya mewah dengan dalam komposisi yang boxy (mengotak).

Katakanlah budget Anda tidak lebih dari Rp 500 juta, dan mendesak perlu MPV yang praktis. Nah, dana itu memberikan ruang yang cukup untuk memilih varian teratas. Nissan diwakili oleh Serena Autech dan Mitsubishi dengan Delica Royal. Sementara Voxy 2017 hanya tersedia dalam satu varian saja.

Harga

  • Toyota Voxy 2017 Rp 446.000.000
  • Nissan Serena Autech Rp 465.100.000
  • Mitsubishi Delica Royal Rp 457.000.000
Keunikan
 
Mitsubishi Delica memiliki tampilan paling unik. Mobil ini memiliki ground clearance yang lebih tinggi dibanding kedua kompetitornya, 190 mm. Toyota Voxy dibekali ground clearance 165 mm, dan Nissan Serena yang paling rendah, 160 mm. Hal ini menjadikan Delica lebih tangguh karena bisa dibawa ke medan yang lebih berat dibanding dua kompetitornya yang lain.

Nissan Serena, keunikan ada di penataan bangku. Baris depan dan belakang bisa diatur untuk jadi kursi yang menyatu atau terpisah. Ini didapat berkat sliding center, sebuah kursi tengah seukuran arm rest bisa digeser dari baris depan hingga ke belakang. Saat kursi ini ada di depan, jok tengah menjadi captain seat. Selain sebagai tempat duduk dan arm rest, peranti ini bisa jadi meja kecil dengan laci dan cup holder.

Voxy dibekali keunikan di bagian desain. Di antara semua, menurut kami, Voxy 2017 memiliki paras yang paling kekinian. Sosoknya tegas dengan grille besar dan tatanan lampu bertumpuk di bagian depan. Hanya Voxy yang dibekali aero package dan membuatnya terlihat pas untuk mereka yang masih muda.

Fasilitas pada Toyota Voxy

Mesin & Transmisi
 
Di bagian ini MPV Toyota paling unggul berkat tenaga terbesar di kelasnya. Dengan teknologi canggih Valvematic, Voxy menghasilkan 152 PS.

Delica berada di urutan kedua dengan 150 PS berkat mesin empat silinder yang diimbuhi teknologi MIVEC. Sedangkan sang penguasa pasar, Nissan Serena bertengger di urutan ketiga dengan 147 PS.
Ketiga mobil ini didukung transmisi CVT yang menjamin kehalusan berkendara. Kompensasinya, tentu saja lontaran tenaga yang terasa diredam. Akselerasi pun lambat. Tapi hal terakhir itu tentu saja bukan yang paling penting untuk sebuah mobil keluarga.

Fitur
 
Membandingkan fitur di ketiga mobil ini memang sulit. Ketiganya memiliki fitur yang hampir sama. Sebut saja pintu geser elektrik, tombol start-stop (pada Delica Royal berupa knop), AC dengan double blower dan sebagainya. Konfigurasi kursi juga sama-sama fleksibel, meskipun tidak ada yang seunik Serena.

Yang membedakan desain dashboard Delica yang masih banyak knop terlihat lebih old school dibanding yang lain. Soal penataan tombol, Voxy juaranya, desainer interior Toyota mengumpukan semua tombol pengaturan AC dalam formasi lingkaran yang mudah dijangkau.
Tapi soal pengaturan dari lingkar kemudi, lihat Nissan Serena. Selain mudah dibaca, juga mudah dioperasikan. Kendali cruise control, contohnya. Semua terpampang jelas di setir, bukan berupa tuas di balik kemudi yang sulit terlihat. Bahkan, Serena juga satu-satunya di kelas yang punya panoramic roof besar.

Fitur keamanan Voxy

Mitsubishi Delica, satu-satunya di kelas ini yang diberikan paddle shifter di balik kemudi untuk memindahkan gigi secara manual. Voxy juga punya fitur ini. Caranya dengan menggerakkan tuas transmisi naik atau turun.

Delica juga sudah memiliki cruise control seperti lawannya. Aksesnya sama, dari lingkar kemudi. Tapi ada satu fitur unggulnya, hanya Delica yang punya Auto Stop & Go (ASG). Fitur ini siap mematikan dan menyalakan mesin otomatis saat berhenti di lampu merah atau kemacetan. Efeknya, konsumsi BBM bisa dihemat.

Mana yang Pantas?
Sulit untuk memutuskan. Fitur dan kemampuan tidak terlalu jauh berbeda dan masing-masing memiliki keunikannya sendiri. Nissan Serena mungkin sudah terlalu lama tidak berubah model, Mitsubishi Delica apalagi.

Tapi keputusan di tangan Anda. Harga ketiga mobil ini jelas berbeda. Kalau kebaruan yang Anda cari, Voxy bisa dipilih. Jika ingin model yang kaya fitur, Serena menarik. Apalagi kalau Anda memiliki hasrat berpetualang, maka Mitsubishi Delica merupakan pilihan pas.

Toyota Voxy 2017