Senin, 02 Oktober 2017

Perjalanan Panjang Toyota Kijang Innova Di Indonesia (Part-II)

Generasi Keempat 1997-2004 – Kandungan Lokal 53%
Produksi Kijang di Indonesia berlanjut. Kandungan komponen lokal untuk pertama kalinya lebih dari 50 persen. Desain mobil ini berubah total, jauh lebih aerodinamis. Lantaran itu, rancangan generasi keempat ini lebih dikenal dengan sebutan Kijang Kapsul. Mobil ini merupakan terobosan pada masanya. Karena varian awalnya tersedia sampai 18 model dengan pilihan sasis pendek-panjang, sampai pilihan mesin bensin dan diesel. Datangnya Kijang Kapsul Diesel ditujukan untuk mengusik Isuzu Panther, MPV bermesin diesel yang saat itu mendominasi di segmennya.

Kijang Kapsul
Pada awal peluncurannya, Kijang Kapsul bermesin bensin masih memakai mesin 1,8 liter lama. Barulah tahun 2000, mesin jenis karburator diganti dengan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI). Mesin bensin Kijang Kapsul tersedia dalam dua pilihan, 1,8 liter dan 2,0 liter. Tapi, Kijang Kapsul bermesin 7K-E yang berkapasitas 1,8 liter lebih laku dibanding yang bermesin 1RZ-E berkapasitas 2,0 liter. Karena walau mesinnya lebih canggih, Kijang Kapsul 2.0 disebut lebih boros bahan bakar dibanding yang bermesin 1,8 liter. Sejak saat itu pula, transmisi Kijang Kapsul seluruhnya memakai transmisi manual 5-speed karena manual 4-speed sudah tak lagi ditawarkan.
Seiring kedatangan mesin berteknologi EFI, Kijang Kapsul juga mendapat penyegaran pada bagian eksterior. Toyota mengubah desain lampu utama menjadi "lampu kristal". Bukan lampunya terbuat dari kristal, tapi karena desain reflektor dan rumah lampu yang lebih jernih. Jadilah Kijang Kapsul era ini disebut Kijang Kristal. Kebetulan, tipe tertinggi Kijang Kapsul memiliki nama Kijang Krista. Sebagai informasi, di samping tipe Krista ada juga Kijang Kapsul Rangga. Namun Rangga dibangun dari struktur rangka Kijang Kapsul yang berdimensi lebih pendek.

Kijang Krista


Selain lampu, bemper depan dan lingkar roda berubah pula. Opsi pelek alloy 15-inci buatan Enkei tersedia untuk varian LSX dan SSX. Bagian dalamnya pun berubah. Warna interior dan desain lingkar kemudi diganti. Faktor keselamatan ditingkatkan dengan dipasangnya sabuk pengaman untuk penumpang yang duduk di kursi tengah.

Kijang Kapsul Rangga


Generasi keempat Kijang mendeklarasikan Indonesia sebagai basis produksi IMV (Innovative International Multi-Purpose Vehicle) Toyota secara global. Mobil ini diekspor ke negara yang lebih jauh dengan nama yang berbeda-beda. Di Malaysia dan Singapura mobil ini dijual dengan nama toyota Unser. Sedangkan di Filipina Kijang memakai nama Toyota Revo. Nama Toyota Zace Surf dipakai di Taiwan, dan Toyota Zace untuk Vietnam. Paling jauh Kijang dikirim ke Afrika Selatan sebagai Toyota Condor 4x4.

Ya, Kijang dijual ke Afrika Selatan dengan sistem penggerak empat roda. Tak cuma itu, malahan Kijang Kapsul versi Afrika Selatan lebih canggih lagi karena dilengkapi airbag untuk pengemudi dan AC Climate Control. Mesin yang digunakan pun lebih besar, mesin diesel berkapasitas 3,0 liter. Mobil ini berhenti diproduksi pada 2005 karena digantikan Toyota Kijang Innova.

Generasi Kelima 2004-2014 – Kandungan Lokal 80%
Perubahan besar-besaran terjadi pada 2004 ketika Toyota memperkenalkan Kijang Innova. Paska kedatangan Avanza di 2003, Toyota merasa Kijang perlu naik kelas. Kijang bertransformasi menjadi kendaraan kelas menengah sehingga menjadi lebih mewah dan harganya pun menjadi jauh lebih mahal dibanding sebelumnya.

Toyota Kijang Innova 2004

Kijang Innova dibangun di atas konstruksi platform IMV (International Multi-Purpose Vehicle) yang berbagi platform dengan Hilux dan Fortuner. Bersamaan dengan datangnya Innova, Kijang versi pickup sudah tak ada lagi. Langkah Kijang pickup dilanjutkan oleh Toyota Hilux. Dengan kata lain, Hilux adalah versi pickup dari Kijang Innova dan Fortuner adalah versi Sport Utility Vehicle (SUV) dari mobil ini.

Toyota Hilux, versi pickup dari Kijang Innova

Fortuner, versi SUV Kijang Innova

Bentuk bodi yang lebih membulat dan aerodinamis, sukses meningkatkan tarafnya sebagai mobil yang lebih mewah. Mesin 1,8 liter hilang dan menyisakan mesin 1TR-FE berkapasitas 2,0 liter ditambah mesin baru 2TR-FE berkapasitas 2,7 liter. Keduanya sudah berteknologi VVT-I (Variable Valve Timing Injection). Innova bermesin 2,7 liter diposisikan sebagai flagship dengan konfigurasi kursi tengah model captain seat. Dari luar tak ada bedanya dengan Innova 2.0. Hanya ada emblem 2.7 di pintu bagasi. Mesin 2,7 liter Innova, bertenaga 165 PS di 5.200 rpm dan memliki torsi 240 Nm di 3.800 rpm. Tipe ini hanya tersedia dalam pilihan transmisi otomatis 4-speed. Sayang permintaan Innova bermesin bensin 2,7 liter yang sedikit karena dikenal boros, membuat Toyota menghentikan produksinya.

Namun selain pilihan mesin bensin, Innova juga masih tersedia dalam pilihan mesin diesel. Kini mesin diesel 2,5 liter miliknya sudah dibekali turbocharger. Mesin diesel baru ini memiliki teknologi D4D atau Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection. Mesin ini menggunakan sistem injeksi dengan filter bahan bakar untuk menghasilkan kualitas bahan bakar solar yang lebih baik dengan emisi gas buang yang rendah. Hasilnya, suara dan getaran mesin dieselnya menjadi lebih halus. Kijang generasi ini dirancang dengan sistem Direct Ignition System (DIS) dan penerapan pedal gas nirkabel (throttle by wire).

Sembilan tahun diproduksi, Innova mengalami tiga kali facelift. Penyegaran pertama dilakukan pada 2008. Facelift kedua terjadi di 2011 dan terakhir pembaharuan dilakukan di 2013.

Kijang Innova 2008

Grand New Kijang Innova 2011



New Kijang Innova 2013

Generasi Keenam 2014-Sekarang – Kandungan Lokal 85%
Kasta Kijang semakin meninggi. Kelahiran All New Kijang Innova di 2014 membuktikan hal itu. Saat persalinan mobil ini, Toyota mengklaim Innova adalah manifestasi dari kesan premium yang benar-benar dapat memanjakan keluarga Indonesia.

All New Kijang Innova 2014


Generasi terbaru Kijang diproduksi di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang juga memproduksi Toyota Fortuner, memiliki kapasitas produksi sampai 130 ribu unit per tahun.

Memakai slogan "The Legend Reborn", Toyota menyederhanakan line up Innova dengan hanya menjual 3 varian saja. Selain tipe G, V dan Q, Kijang terbaru tersedia dalam pilihan transmisi manual 5-speed dan otomatis 6-speed dengan sport sequential switchmatic.

Pilihan mesin yang tersedia, mesin bensin 1TR-FE berkapasitas 2,0 liter yang sudah berteknologi Dual VVT-I. Mesin ini diklaim lebih efisien dibanding mesin VVT-I lamanya. Selain itu, tersedia pula mesin turbo diesel 2GD-FTV berkapasitas 2,4 liter yang sudah berteknologi VNT (Variable Nozzle Turbines).

Fitur Toyota All New Kijang Innova 2014

Sebagai mobil mewah, fitur keselamatan Kijang tak lagi boleh dibiarkan sederhana. Sisi safety memang menjadi salah satu perhatian Toyota dalam meningkatkan kualitas Kijang generasi terbaru ini. Fitur keselamatan standar rem ABS (Anti-lock Brake System) dengan EBD (Electronic Brake-force Distribution) dan dual SRS Airbags sudah tersedia. Sistem Immobilizer dengan chip transponder di kunci yang mendeteksi identitas kunci, menambah keamanan Innova tipe V dan Q. Teknologi keselamatan lainnya yang sudah dimiliki di antaranya, Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Assist Control (HAC).

Harga generasi terbaru Kijang yang dijual mulai Rp 298,7 juta hingga Rp 404,2 juta ini, sudah cukup menjelaskan seberapa jauh lompatannya dibanding sebelumnya. Bahkan awal 2017 ini Toyota memperkenalkan tipe lain dari Innova yang bernama Venturer. Toyota Innova Venturer Q AT Diesel sampai dipasarkan dengan harga Rp 453,8 juta atau hampir setengah miliar.

Kesuksesan Toyota di Indonesia, sedikit banyak dipengaruhi suksesnya Kijang di Indonesia. Selama 40 tahun usianya, dari generasi ke generasi, Kijang selalau berhasil menjadi pemimpin pasar di segmennya. Tak heran mengapa, pengalaman lebih dari setengah abad membuat mobil di Indonesia menjadikan Toyota sebagai raksasa otomotif di Tanah Air. Eksistensi 40 tahun Kijang di Indonesia, bukti dirinya masih memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dari konsumen hingga kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar